Lingkungan Bisnis Hotel
1.
Lingkungan Mikro :
a.
Pemilik :
Pemilik Bisa seorang investor atau pemegang saham dan juga jajaran
direksi, sangat memiliki pengaruh besar dalam lingkungan hotel karena jika
terjadi perselisihan antara pemegang saham dan direksi hal tersebut menyebabkan
gangguan internal pada operasional hotel dan dapat menyebabkan gangguan
langsung.
b.
Konsumen :
Seorang konsumen akan menilai langsung mengenai pelayanan dan kepuasan
yang di dapatkan dari hotel. Hal ini memiliki pengaruh besar terhadap citra
hotel di mata konsumen maupun calon konsumen karena jika konsumen puas maka ia
akan memberitahukan kepada teman dan orang sekelilingnya dan merokendasikan
hotel tersebut, begitupun sebaliknya jika ia merasa kurang puas maka dia akan
melakukan hal yang sama.
c.
Pemasok :
Pemasok adalah perusahaan atau unit usaha yang memasukan bahan baku dan
bahan setengah jadi kehotel. Hubungan yang buruk dengan pemasok menyebabkan
pemasokan bahan baku dan bahan setengah jadi menjadi terhambat dan menggangu
operasional karena tidak tersedianya bahan yang dapat diolah menjadi produk
konsumsi, begitupun sebaliknya jika hubungan baik maka pasokan bahan baku
menjadi lancar dan operasional hotel pun berjalan baik dan sesuai rencana.
d.
Assosiasi / PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran
Indonesia)
Assosiasi
memiliki peran sebagai penengah dan pembaut kebijakan yang akan di terapkan
kepada setiap anggotanya agar menjaga stabilitas persaingan yang sehat dan
terjalin kerjasama antar hotel dan pengusaha.
2.
Lingkungan Makro :
a.
Pemerintah :
Kondisi yang terjadi seperti Inflasi menyebabkan pengaruh tidak langsung
terhadap kegiatan bisnis perhotelan. Karena dengan adanya inflasi maka harga
bahan baku meningkat dan menyebabkan hotel kehilangan laba akibat kenaikan
bahan baku dan bahan setengah jadi. Dan kebijakan yang diciptakan oleh
pemerintah dapat memiliki pengaruh baik dan buruk bagi hotel, seperti penetapan
UMR yang tinggi menyebabkan pengeluaran hotel meningkat, dan penetapan devisa
yang besar kepada turis asing dapat menyebabkan berkurangnya jumlah turis yang
berkunjung ke indonesia dan berdampak pada menurunnya occupancy rate hotel.
b.
Politik :
Kondisi Politik yang memanas dapat menyebabkan demo, hal tersebut
berdampak pada hilangnya minat turis asing berkunjung ke negara dengan kondisi
yang tidak kondusif.
c.
Kompetitor :
Persaingan bisnis perhotelan yang semakin ketat pun menciptakan situasi di
mana jumlah penawaran lebih besar dari permintaan, yang menyebabkan occupancy
rate hotel menjadi rendah karena jumlah konsumen tersebar.
d.
Sosial Budaya :
Hotel harus mengikuti peraturan sosial dan budaya yang ada di masyarakat,
selain itu budaya yang terjadi di masyarakan pun memiliki pengaruh terhadap
bisnis perhotelan. Contohnya jika di musim lebaran maka occupancy rate hotel
akan rendah hal ini di sebabkan aktifitas perekonomian mengalami penurunan
karena sebagian masyarakat Mudik Lebaran.
e.
Ekonomi :
Penurunan ekonomi berdampak pada aktifitas bisnis yang menurun pula hal
ini berdampak pada berkurangnya pebisnis dalam dan luar negeri yang menggunakan
jasa perhotelan.
f.
Teknologi :
Kemajuan
teknologi berdampak pada kemudahan pebisnis hotel untuk mempromosikan fasilitas
dan jasa. Dan juga mempermudah konsumen untuk melakukan reservasi.
Dosen : Sukowi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar